Selasa, 29 November 2011

Peringatan Hari Guru 25 November 2011



         pada hari ini banyak kenangan yang tak terlupakan. Karena banyak kegiatan yang dilaksanakan seperti upacara bendera, pelepasan balon yang diadakan atas kerjasama siswa dengan OSIS SMAN 1 SIBOLGA, dan banyak lagi. Kegiatan yang berbaur hari guru tersebut tidak hanya dilakukan di luar kelas, tetapi didalam kelas.
          Para siswa dan guru sangat bersemangat dan penuh antusias dalam menyambut hari itu. Inilah beberapa cuplikan yang dapat saya ambil.


    
     i. Para guru dan murid saling bersalaman dan ada juga murid yang memberikan cenderamata kepada guru


ii. kemudian diikuti dengan pelepasan balon oleh beberapa guru dan siswa.


iii. Penyerahan hadiah kepada guru yang telah memenangkan pertandingan bola voli yang dilaksanakan sehari sebelum hari guru.











Senin, 28 November 2011

Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan yang tertunda-tunda akhirnya terlaksana juga.Pertandingan ini terdiri dari IPA 1 VS IPA 2. Pada pertandingan pertama dimulai dengan laki-laki dan dimenangkan oleh IPA 1. Tetapi, laki-laki dari pihak lawan tidak puas dan mengajak tanding ulang. Dengan keringat terakhir kami ladeni saja, dan mengasih mereka menang. Daripada nangis. haha......

i. Cuaca panas bukanlah suatu tantanga bagi laki-laki IPA 1 untuk memenangkan pertandingan itu. Mereka terus berjuang dan akhirnya mendapaktkan hasil yang baik

ii. Sepertinya ini sebuah servis atas dari saudara Endra. 
Dengan penuh keyakinan dia pun memukul sekeras mungkin

iii. Salah seorang musuh hendak memblok serangan kami.
iv. Banyak supporter yang semangat menyaksikan pertandingan tersebut.




Kebersihan menjelang Adipura

Seluruh murid-murid kelas X, XI, XII mendapatkan perintah dari sepasang kekasih Pak Sirait dan Bu Verda. Ada yang mencabut rumput, membersihkan pekarangan, menyiram bunga, dan banyak lagi. Meskipun begitu, kami tetap senang karena dapat mempererat kekompakan kami. Inilah cuplikan yang dapat saya ambil.

i. Mereka semangat sekali membuang sampahnya.

ii. Kerja yang benar donk!!! jangan main-main.

 iii. Adik kelas yang rajin. Lanjutkan ya pekerjaan kalian.

iv. Tampaknya Ronida, dkk sangat asyik dengan pekerjaannya. 
Jangan sampai dimakan ya.hehehehh....

v. eehh..liat tu, si Velin lagi mendadakan siapa ya??
















Sehari Sebelum HUT PGRI

Kegiatan ini dilaksanakan sangat meriah sekali. Karena ternyata, guru-guru yang memiliki bakat main bola voli dapat kita ketahui. Tidak hanya guru yang muda saja, tetapi guru-guru yang tua seperti pak R.L Sinaga turut serta dalam permainan tersebut. Dia juga tidak kalah dengan guru-guru yang masih muda. hahhaha...
Inilah cuplikan yang dapat saya ambil

i. Permainan yang sangat meriah. Ini adalah pemanasan sebelum perlombaan yang sah dimulai

 ii. Permainan yang sesungguhnya telah dimulai. 
Meskipun cuaca panas, itu bukanlah hal yang ditakuti para guru

iii. Kegiatan pun semakin panas. Banyak Smass-smass handal yang dikeluarkan. Siswapun semakin semangat menonton pertandingan tersebut


Minggu, 27 November 2011

Pembuatan Sosis Ikan dan Ayam

kegiatan ini kami lakukan di rumah abie untuk mengisi nilai praktek kelautan dari pak H.Sirait. Bersama dengan Noven, Yohannes, Abie, Asmer dan Saya Sendiri. Kami akhirnya berhasil menyelesaikan beberapa sosis yang cukup lezat. Inilah hasil Praktek Kami



I. pengirisan bumbu yang dilakukan oleh        yohannes













ii.  Bumbu dan daging yang sudah di blender dimasukkan dalam suatu wadah dicampur dengan beberapa telur

iii. daging yang sudah bercampur dengan     telur diaduk sampai merata












iv. plastik untuk pembungkusan sosis ditarik menjadi lebih panjang.










                         
 v. sosis yang sudah dibungkus, kemudian direbus selama beberapa menit pada suhu tertentu. setelah matang, sosis tersebut diangkat dan disimpan di daam refrigerator
   











Sabtu, 26 November 2011

Jadwal Kegiatan Sehari-hari

Senin

05.30                         Bangun Tidur
05.30 s.d 06.25        Membersihkan Tempat Tidur, Mandi, Berpakaian, Sholat, Makan
06.30                         Berangkat Ke Sekolah
06.45 s.d 07.00        Senam Pagi Bersama
07.00 s.d 13.30        KBM di Sekolah
13.30 s.d 14.00        Istirahat, Makan, Sholat
14.00 s.d 15.30        KBM Lagi
16.00                         Pulang ke Rumah
16.30 s.d 19.00        Mandi, Istirahat, Sholat   
19.00 s.d 22.00        Makan, Mengaji, Belajar
22.00                         Tidur.


 Selasa


05.30                         Bangun Tidur
05.30 s.d 06.25        Membersihkan Tempat Tidur, Mandi, Berpakaian, Sholat, Makan
06.30                         Berangkat Ke Sekolah
06.45 s.d 07.00        Senam Pagi Bersama
07.00 s.d 13.30        KBM di Sekolah
13.30 s.d 14.00        Istirahat, Makan, Sholat
14.00 s.d 15.30        KBM Lagi
16.00                         Pulang ke Rumah
16.30 s.d 19.00        Mandi, Istirahat, Sholat   
19.00 s.d 22.00        Makan, Mengaji, Belajar
22.00                         Tidur. 


Rabu

05.30                         Bangun Tidur
05.30 s.d 06.25        Membersihkan Tempat Tidur, Mandi, Berpakaian, Sholat, Makan
06.30                         Berangkat Ke Sekolah
06.45 s.d 07.00        Senam Pagi Bersama
07.00 s.d 13.30        KBM di Sekolah
13.30 s.d 14.00        Istirahat, Makan, Sholat
14.00 s.d 15.30        KBM Lagi
16.00                         Pulang ke Rumah
16.30 s.d 19.00        Mandi, Istirahat, Sholat   
19.00 s.d 22.00        Makan, Mengaji, Belajar
22.00                         Tidur. 


Kamis

05.30                         Bangun Tidur
05.30 s.d 06.25        Membersihkan Tempat Tidur, Mandi, Berpakaian, Sholat, Makan
06.30                         Berangkat Ke Sekolah
06.45 s.d 07.00        Senam Pagi Bersama
07.00 s.d 13.30        KBM di Sekolah
13.30 s.d 14.00        Istirahat, Makan, Sholat
14.00 s.d 15.30        KBM Lagi
16.00                         Pulang ke Rumah
16.30 s.d 19.00        Mandi, Istirahat, Sholat   
19.00 s.d 22.00        Makan, Mengaji, Belajar
22.00                         Tidur. 


Jumat

05.30                         Bangun Tidur
05.30 s.d 06.25        Membersihkan Tempat Tidur, Mandi, Berpakaian, Sholat, Makan
06.30                         Berangkat Ke Sekolah
06.45 s.d 07.00        Senam Pagi Bersama
07.00 s.d 13.30        KBM di Sekolah
13.30 s.d 14.00        Istirahat, Makan, Sholat
14.00 s.d 15.30        KBM Lagi
16.00                         Pulang ke Rumah
16.30 s.d 19.00        Mandi, Istirahat, Sholat   
19.00 s.d 22.00        Makan, Mengaji, Belajar
22.00                         Tidur. 


Sabtu

05.30                         Bangun Tidur
05.30 s.d 06.25        Membersihkan Tempat Tidur, Mandi, Berpakaian, Sholat, Makan
06.30                         Berangkat Ke Sekolah
06.45 s.d 07.00        Senam Pagi Bersama
07.00 s.d 13.30        KBM di Sekolah
13.30 s.d 14.00        Istirahat, Makan, Sholat
14.00 s.d 15.30        KBM Lagi
16.00                         Pulang ke Rumah
16.30 s.d 19.00        Mandi, Istirahat, Sholat   
19.00 s.d 22.00        Makan, Mengaji, Belajar
22.00                         Tidur.



Minggu 

05.30 s.d 05.50       Bangun Tidur, Mandi, Berpakaian,
05.50 s.d 08.30      Olahraga
08.45 s.d 09.30       Makan, Istirahat
09.30 s.d 11.45       Memberesin Rumah
12.00 s.d 13.20       Istirahat, Makan, Bersantai-santai
13.30 s.d 16.00      Tidur Siang
16.00 s.d 17.30       Main Bola
17.30 s.d 19.00       Mandi, Istirahat
19.00 s.d 21.30       Belajar
21.30 s.d 21.45       Mempersiapkan Keperluan Sekolah
21.55                        Tidur. Begitu Seterusnya...                 

Penjskes XI. Istilah Dalam Pencak Silat

Istilah dalam Pencak Silat


Silat Betawi memperagakan teknik melucuti golok.

Sikap dan Gerak

Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.

Langkah

Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.

Teknik atau Buah

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

Jurus

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

Aspek dan bentuk


Kesenian Randai dari Sumatra Barat memakai silek (silat) sebagai unsur tariannya.
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
  1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
  2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
  3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
  4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olah raga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa.
Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat terhilangkan, atau dipermudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olah raga. Oleh karena itu, sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau spiritual dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang ditempuh oleh Persilat, sebagai organisasi pengatur pencak silat sedunia.

Tingkat kemahiran

Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran, yaitu:
  1. Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI
  2. Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat, dan akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.
  3. Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya, dimana mereka akan diberikan teknik - teknik beladiri perguruan, dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang dipercaya, dan mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan / sangat mematikan .
  4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.

Matematika XI. Trigonometri


Rumus-Rumus Trigonometri


PENJUMLAHAN DUA SUDUT (a + b)

sin(a + b)  = sin a cos b + cos a sin b
cos(a + b) = cos a cos b - sin a sin b
tg(a + b )   = tg a + tg b
                 1 - tg2a


SELISIH DUA SUDUT
(a - b)

sin(a - b)  = sin a cos b - cos a sin b
cos(a - b) = cos a cos b + sin a sin b
tg(a - b )   = tg a - tg b
                 1 + tg2a


SUDUT RANGKAP

sin 2
a  = 2 sin a cos a
cos 2
a = cos2a - sin2 a
= 2 cos2
a - 1
= 1 - 2 sin2
a
tg 2
a  =  2 tg 2
            1 - tg2
a
sin
a cos a = ½ sin 2a
cos2
a = ½(1 + cos 2a)
sin2
a  = ½ (1 - cos 2a)

Secara umum :


sin n
a  = 2 sin ½na cos ½na
cos n
a = cos2 ½na - 1
= 2 cos2 ½n
a - 1
= 1 - 2 sin2 ½n
a
tg n
a =   2 tg ½na  
           1 - tg2 ½n
a

JUMLAH SELISIH DUA FUNGSI YANG SENAMA


BENTUK PENJUMLAHAN
® PERKALIAN

sin
a + sin b   = 2 sin a + b    cos a - b
                                2              2
sin
a - sin b   = 2 cos a + b    sin a - b
                                2             2
cos
a + cos b = 2 cos a + b    cos a - b
                                 2              2
cos
a + cos b = - 2 sin a + b   sin a - b
                                  2             2

BENTUK PERKALIAN
® PENJUMLAHAN

2 sin
a cos b = sin (a + b) + sin (a - b)
2 cos
a sin b = sin (a + b) - sin (a - b)
2 cos
a cos b = cos (a + b) + cos (a - b)
- 2 sin a cos b = cos (a + b) - sin (a - b)

PENJUMLAHAN FUNGSI YANG BERBEDA

Bentuk a cos x + b sin x

Merubah bentuk a cos x + b sin x ke dalam bentuk K cos (x -
a)


a cos x + b sin x = K cos (x-
a)
dengan :                     
             K = Öa2 + b2 dan tg a = b/a Þ a = ... ?

Kuadran dari a ditentukan oleh kombinasi tanda a dan b sebagai berikut


I
II
III
IV
a
+
-
-
+
b
+
+
-
-
keterangan :
a = koefisien cos x
b = koefisien sin x

PERSAMAAN
I. sin x = sin
a Þ x1 = a + n.360°
                         x2 = (180° -
a) + n.360°



    cos x = cos
a Þ x = ± a + n.360°


tg x = tg a
Þ x = a + n.180°    (n = bilangan bulat)

II. a cos x + b sin x = c
     a cos x + b sin x = C
            K cos (x-
a) = C
               cos (x-
a) = C/K
     syarat persamaan ini dapat diselesaikan
     -1
£ C/K £ 1 atau K² ³ C² (bila K dalam bentuk akar)

misalkan C/K = cos
b
  cos (x -
a) = cos b
        (x -
a) = ± b + n.360° ® x = (a ± b) + n.360°

Sejarah XI. Kerajaan Banten

 Sejarah


Lukisan François Valentijn tahun 1694
Banten pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke 5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di kampung lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf PallawaSansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman. Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk. dan bahasa
Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin, mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibukota atau pakuan (berasal dar kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf merupakan penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.
Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah mesjid agung.
Pada awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Banten dan disusul oleh orang Belanda.
Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) akibat tindakan orang Belanda.

Litografi berdasarkan lukisan oleh Abraham Salm dengan pemandangan di Banten (1865-1872)
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan dalam Provincie West Java disamping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.

Budaya dan nilai

Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama Islam dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai.
Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri Pencak silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli SundaLeuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak. Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan

Bahasa

Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian timur Provinsi Jawa Barat). Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglang menggunakan Bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawibahasa Jawa juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.

Senjata tradisional


Golok
Golok adalah senjata tradisional di Banten sama seperti senjata tradisional Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Rumah adat

Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang KanekesBaduy. atau disebut juga orang